Dumai, Topriaunews.com
Seminar yang berlangsung di Atrium Citimall ini turut dihadiri oleh Ketua MUI Zakaria yang diwakili oleh Sekretaris MUI Jimmy Paslah, Ketua HMI Iqbal Hermanti beserta anggota, Ketua PMII Aprianto Beserta pengurus, Ketua GMKI Dian Sanjaya Hutapea beserta anggota, Ketua IMM Mhd. Yusron beserta Anggota, Ketua BEM Sekodum M. Iksan Nizar beserta anggota, serta mantan napiter Rahmad Sentoso, Aan Santoso, dan Arifin Daulay.
Dalam sambutannya, Ketua DPD KNPI Kota Dumai, Nanda Aulia, menekankan pentingnya menyebarkan hal-hal positif untuk mencegah paham radikalisme.
“Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nasionalisme adalah langkah awal yang sangat penting. Kita harus mengajak semua organisasi kepemudaan (OKP) untuk menyebarkan nilai-nilai persatuan dan kebaikan di masyarakat,” ujar Nanda.
Sesi pertama seminar dibuka dengan paparan Sekretaris MUI Kota Dumai, Jimmy Paslah, yang menjelaskan bahwa radikalisme bukanlah fenomena baru.
“Radikalisme sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Selama 23 tahun, beliau berjuang bersama sahabat dan pengikutnya untuk menghapus sikap amoral ini dengan menanamkan lima kekuatan utama: iman, persatuan, akhlak, ekonomi, dan hukum,” tutur Jimmy.
Jimmy juga menekankan bahwa kelima kekuatan ini harus menjadi pegangan setiap individu untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan tangguh.
“Jika iman kita kuat, persatuan kita kokoh, akhlak kita terjaga, ekonomi kita stabil, dan hukum kita ditegakkan, maka radikalisme tidak akan menemukan tempat di masyarakat,” tambahnya.
Aan Santoso, seorang mantan napiter, kemudian menyampaikan materi tentang bahaya terorisme bagi generasi muda. Ia menegaskan bahwa paham ini sangat merugikan dan dapat menghancurkan masa depan seseorang.
“Terorisme mengedepankan intoleransi dan mementingkan diri sendiri. Paham ini merusak pola pikir generasi muda dan mengarahkan mereka pada tindakan yang tidak baik tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang,” kata Aan.
Narasumber perwakilan DPD KNPI Andri Qadri, menyampaikan pentingnya peran pemuda dalam mengantisipasi radikalisme dan terorisme.
“Radikalisme terjadi karena adanya pemahaman yang salah. Pemuda harus berperan sebagai agen perubahan dengan menyebarkan nilai-nilai toleransi, persatuan, dan cinta damai,” jelas Andri.
Permewakilan Cipayung Plus Kota dumai Aprianto selaku Ketua Pc Pmii Kota Dumai, Dalam sesi wawancara Memberikan stapmen.
“Bahwasanya Kegiatan Seperti ini merupakan Langkah yang bagus sebagai penutup Tahun 2024 ini, Yang mana kita ketahui bersama bahwasnya dalam kurun waktu 2-3 tahun terakhir di kota Dumai banyak sekali bertebaran pemahaman yang menyimpang serta Bertentangan dengan Pancasila, Kami Atas nama Kelompok cipayung Plus Kota Dumai mewakili Mahasiswa yang lainya sanggat mengapresiasi kegiatan seperti ini dan berharap kegiatan seperti ini menjadi agenda rutinan di kelompok pemuda dan mahasiswa”
Tambahan Aprianto juga mengajak generasi muda terkhusus kelompok mahasiswa untuk lebih selektif dalam menerima informasi baik itu berbasis media massa, Media online, media cetak dan bentuk media lainya dan berharap momentum penting inj menjadi komitmen bersama melawan ancaman radikal di masa depan.Tutup Aprianto
(Q'i)
إرسال تعليق