PEKANBARU, topriaunews.com
Udara pagi di TPS 25, Jalan Banda Aceh Gg. Kencana 6 Kelurahan Tangkerang Utara Kecamatan Bukitraya, terasa penuh semangat. Diiringi senyuman dan doa dari warga sekitar, calon Wali Kota Pekanbaru nomor urut 1, Muflihun SSTP M.AP, hadir untuk menyalurkan hak suaranya. Didampingi sang istri, Raja Rilla Muflihun, dan anak tercinta, kehadiran Muflihun mencerminkan keyakinannya pada proses demokrasi yang bersih dan berpihak pada rakyat.
Setelah memasukkan surat suara ke kotak pemilihan, Muflihun menyampaikan harapannya untuk Pekanbaru. “Hari ini, kita bukan hanya memilih pemimpin, tetapi menentukan masa depan Pekanbaru. Saya berharap masyarakat memilih dengan hati nurani, memilih pemimpin yang benar-benar pro rakyat, yang programnya nyata dan dirasakan manfaatnya,” ujarnya penuh semangat.
Tak berhenti di TPS, usai mencoblos, Muflihun melanjutkan aktivitasnya dengan berkeliling Kota Pekanbaru. Ia memantau langsung suasana di berbagai TPS, menyapa warga, dan memastikan proses demokrasi berjalan dengan aman dan damai. Kehadirannya di tengah masyarakat menjadi simbol komitmennya untuk terus dekat dengan rakyat, apa pun hasilnya nanti.
“Saya percaya masyarakat Pekanbaru hari ini sudah sangat pintar dalam berdemokrasi. Mereka tidak lagi mudah tergiur dengan janji-janji politik atau praktik politik uang. Mereka memilih berdasarkan bukti, bukan sekadar kata-kata. Apa yang dirasakan selama ini menjadi penentu keputusan mereka di bilik suara,” ujar Muflihun saat ditemui di sela kunjungannya.
Semangatnya tak hanya terpancar dari ucapannya, tetapi juga dari cara ia berinteraksi dengan masyarakat. Bagi Muflihun, Pilkada bukan sekadar kontestasi, tetapi juga momentum untuk menunjukkan bahwa demokrasi bisa menjadi ajang yang menyatukan, bukan memecah belah.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga suasana pemilihan tetap kondusif. “Semoga proses demokrasi ini berjalan dengan nyaman, damai, dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar mampu membawa Pekanbaru menjadi lebih baik ke depan,” tutupnya penuh harap.
إرسال تعليق