PEKANBARU, Topriaunews.com
Cerita panjang tak jelas skenario yang dilakoni pihak kontraktor PT Griya Fortuna Buun dan pihak RSUD AA ( Arifin Ahmad) kota Pekanbaru Riau berimbas pada kekecewaan ribuan masyarakat Riau. Kekecewaan masyarakat Riau khususnya masyarakat kita Pekanbaru berawal dari bantuan Kemenkes RI kepada RSUD AA pada tahun 2022.
Bantuan tersebut berupa pembangunan fasilitas pelayanan , sarana, prasarana dan alat kesehatan untuk UKP rujukan, UKM rujukan tingkat daerah provinsi.dengan nama pekerjaan Pembangunan Rumah Sakit , belanja modal kesehatan DAK, pembangunan layanan kardiovaskuler pembangunan dan rehabilitasi RS- Layanan Jantung terpadu, sumber dana DAK- fisik bidang kesehatan, reguler pelayanan kesehatan tahun anggaran 2022 , nilai kontrak 16, 780 .........( Enam belas miliar lebih)kontraktor pelaksana PT Griya Fortuna Buun, konsultan MK PT Cipta Mukti Kreasi, ucap Suriani Siboro ketua umum ( ketum ) Dewan Pimpinan Pusat ( DPP ) Solidaritas Pers Indonesia ( SPI ) Rabu 06/11/2024.
disampaikannya, sumber dana pembangunan layanan kesehatan Jantung yang dikucurkan melalui dana Hiba kementrian kesehatan RI ( Kemenkes RI) terdahulu, berharap agar pihak RSUD AA dan PT Griya Fortuna Buun dan konsultan MK PT Cipta Mukti Kreasi dapat bekerja profesional dalam menjalankan kegiatan sebaik mungkin, kepercayaan pihak Kemenkes RI jauh dari harapan yang sewajarnya, dimana saat dimulainya pembangunan gedung layanan jantung RSUD AA yang dianggarkan pada tahun 2022 sampai hari belum juga selesai dikerjakan.
Hal tersebut juga sangat merugikan ribuan masyarakat Provinsi Riau dan khususnya masyarakat Pekanbaru, gedung layanan jantung yang semestinya dapat digunakan akhir tahun 2022 ternyata hanya sebuah mimpi buruk buat masyarakat Riau.
Ini bukan sekedar problem selesai atau tidak selesainya pembangunan gedung layanan jantung tersebut, namun ini lebih terkonsentrasi pada penelantaran pihak RSUD AA dan PT Griya Fortuna Buun, tegasnya.
Kita berbicara manusiawi dan kepentingan ribuan nyawa manusia masyarakat Provinsi Riau, jelas pembangunan tersebut adalah bersumber dari uang rakyat yang dialokasikan melalui pajak yang diberikan masyarakat selama ini2 kepada pemerintah.
Sampai berita ini dipublikasikan, sepertinya pihak RSUD AA dan PT Griya Fortuna Buun, sperti tidak memiliki beban moral terhadap kebutuhan masyarakat Riau, lewat dari publikasi yang disampaikan ketum DPP SPI kiranya Kemenkes RI dapat bertindak cepat untuk mencari benang kusut permainan nakal pihak RSUD AA dan Kontraktor pelaksana. Bahkan diduga Edwar sebagai orang kepercayaan PT Griya Fortuna Buun sepertinya buang badan terhadap hasil kerja nya selama ini, bahkan diduga Edwar santai sampai hari ini.
DPP SPI juga mendorong kinerja KPK RI agar sesegera mungkin untuk meninjau kondisi gedung layanan jantung yang mangkrak saat ini, kita dorong KPK RI lebih pro masyarakat dari pada mendengarkan laporan yang tak jelas dari pihak RSUD AA dan Kontraktor pelaksana, ini masalah kebutuhan masyarakat dan nyawa masyarakat yang terabaikan selama, tegas Suriani.
Di waktu berbeda Dirut RSUD AA drg. Wan Fajriatul Mamnunah, Sp.KG saat dikonfirmasi melalui account WA pribadinya tidak dapat dihubungi, kuat dugaan Dirut RSUD AA sengaja untuk mematikan kontak WA pribadinya untuk menghindari konfirmasi dari media dan LSM. Dala waktu dekat ini DPP SPI dan LSM mitra kerja DPP SPI akan segera menyurati KPK RI dan pihak Kemenkes RI di Jakarta agar mendorong untuk mencari benang kusut skenario yang di mainkan Dirut RSUD AA dan pihak kontraktor pelaksana , tutup Suriani Siboro .
Bersambung.....
Rilis resmi DPP SPI.
إرسال تعليق