PEKANBARU, topriaunews.com
Ketua Pelaksana Nobar Posko 48 mengecam keputusan wasit Shen Yinhao dan wasit video assistant referee (VAR), Sivakorn Pu-udom, dalam pertandingan semifinal Piala Asia U-23 antara Indonesia melawan Uzbekistan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Qatar, Senin (29/4).
Teddy Yansen Ketua Pelaksana nobar di Posko 48 Jl. Cipta Karya Pekanbaru yang akrab di sapa bg Yansen itu mengungkapkan kekecewaannya terhadap sejumlah keputusan wasit, khususnya wasit VAR Sivakorn Pu-udom yang berasal dari Thailand.
"Semua dihancurkan wasit VAR Thailand kalera yang memang tak mau Indonesia melebihi negaranya," kata Yansen saat di wawancarai wartawan Selasa malam 30-04-2024 di posko 48
Yansen menyoroti sejumlah keputusan kontroversial wasit. Salah satu diantara saat menganulir gol Muhammad Ferarri lantaran Ramadhan Sananta dinilai telah offside.
Dalam tayangan ulang VAR, posisi kamera tampak tidak linier dan juga pengambilan gambar yang kurang akurat, karena diambil saat bola telah ditendang oleh Pratama Arhan.
"Bagaimana mau analisa VAR yang benar kalau sudut kamera saja diagonal, ada dua, satu offside, satu tidak, dan posisi offside saat bola sudah lepas dari kaki Arhan," ujar dia.
Keputusan itu, lanjut dia, dinilai telah merugikan Indonesia yang sudah mencuri gol di tengah berjuang menahan gempuran Uzbekistan yang terus-menerus.
Selain itu, keputusan memberikan kartu merah kepada Rizky Ridho juga dianggap sesuatu yang keliru oleh Darius dan banyak orang yang menyaksikan pertandingan itu.
Meski begitu, Saya tetap bangga dengan hasilnya serta mendukung dan berharap agar skuad asuhan Shin Tae-yong terus semangat karena peluang Indonesia untuk lolos Olimpiade masih terbuka melalui perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 saat melawan Irak nanti.(Dhan)
إرسال تعليق