Minas,Topriaunews,com
Pemekaran kelurahan minas jaya kecamatan minas kabupaten siak, sudah lama menjadi idaman masyarakat minas jaya yang di pelopori sejak tahun 2008, sehingga sudah terbentuk kepanitiaan pemekaran kelurahan.
Namun janji pemekearan hanya janji dan isapan jempol belaka, sampai saat ini jangan kan pemekaran kabar pemekaran saja smpai hari ini belum jelas, bahkan Bapak Bupati pernah menjanjikan pemekaran Meranti akan tuntas bulan 6 atau bulan Juni 2023, dulu kata Amrizal salah satu panitia pemekaran minas jaya menyampaikan hal tersebut kepada kepada awak media, yang di jumpai saat sedang berada di warung di pos pasar Minas
Hal senada juga di sampaikan salah satu Tokoh Masyarakat Syawal, kami dah bosan dengar janji janji politik, kalau dah dekat pilkada ini muncul lah isu pemekaran kelurahan, semua mau ngurusi, kalau sudah selesai PILKADA sunyi senyap semua, masyakat ini hanya jadi bahan objek politik saja,. Klau sudah jadi jadi lupa pemekaran, entah apa apa saja yang di urus,
Selain itu juga tokoh masyarakat ini juga menyampaikan Anggaran Kab Siak ini Termasuk 10 besar di Indonesia ini, tapi apa kesejahteraan masyarakat jauh dari yang di harapkan, pemekaran kelurahan bukan nya menghabiskan anggaran yang banyak, namun sudah puluhan tahun tak ada juga realisasi nya.
Namun saya mendengarkan sudah di dengung dengungkan lagi pemekaran, maklumlah dah mau PILKADA, semua program program kerakyatan muncul jadi komoditi politik, masyarakat tak bodoh lagi dah tau mana yng JAMBU, janji busuk, atau yang ikhlas untuk membangun masyrakat Siak ini,
Bukti nya pemekaran kelurahan minas jaya, panitia sudah menyiapkan semua berkas pemekaran, tapi apa jangankan persetujuan pemekaran, dibahas pun tidak, kalau seandai nya kurng berkas ya di bantulah, jangan hanya pas mau dipilih sibuk berjanji tapi setelah dapat jabatan lupa dengan janji nya.
Besok untu PILKADA berikut nya harus selektif lah jangan mau hany memilih yang suka ngumbar janji, tapi tak ada realisasi nya, dah duduk malah buat program yang tak tersentuh oleh masyarakat luas, tapi di nikmati hanya sebagian dan sekelompok orang. Ditambah kegiatam seremonial saja yang kadang membuat iri masyarakat kelas bawah, tegas Sayawal.
Selain itu juga ada ibuk ibuk pedagang kaki lima di jumpai juga oleh awak media, tapi tak mau di sebutkan nama nya, dulu ada janji bantuan pedangan UMKM, tapi mana sampai hari ini kami tak pernah lagi tau program itu, jangan kan mendapat kan bantua UMKM, mendengarkan kabar pun tak ada, alhasil apa, untuk nambah modal harus pinjam koperasi rentenir lah, untung dari jualan hanya untuk membayar angsuran kalau sunyi dagangan, ya termakan modal lah...
إرسال تعليق