PEKANBARU, topriaunews.com
Tuberkulosis (TBC) dan HIV masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia dan di Indonesia yang mendapat prioritas untuk segera diakhiri pada tahun 2030. Di negara dengan beban ganda TBC dan HIV, risiko ODHIV mengalami TBC dapat mencapai 29 kali.
Dalam Renstra Kemenkes 2020-2024, ditetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan nasional untuk mencapai lima belas sasaran strategis tersebut, yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif.
Lembaga Pemasyarakan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru pun terus berkomitmen mendukung dan meningkatkan pengendalian terhadap penyakit menular HIV-AIDS dan TBC. Hal tersebut dibuktikan dengan ikut sertanya Tim Kesehatan Lapas Kelas IIA Pekanbaru pada Kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Standar Pengendalian Penyakit Menular HIV-AIDS dan TBC Bagi Tahanan, Anak, Narapidana, dan Anak Binaan Seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan secara virtual, Selasa (14/05).
“Dengan adanya sosialisasi ini menjadi strategi agar kita dapat lebih menjaga kebersihan diri, sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit menular. Inilah yang harus nanti diterapkan kepada warga binaan Lapas Pekanbaru,” ungkap Ismadi selaku Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik Lapas Kelas IIA Pekanbaru.
Lapas Kelas IIA Pekanbaru secara komprehensif dan berkesinambungan telah melakukan berbagai upaya dalam mencegah maupun mengobati warga binaan yang terkena penyakit menular dan terus berkomitmen meningkatkan kesehatan dan kesadaran akan pentingnya pencegahan penyakit menular.
Posting Komentar